Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Piagam Gumi Sasak

Gambar
P ada tanggal 26 Desember 2015 menjadi tanggal dan tahun yang sangat bersejarah bagi suku Sasak, Sumbawa dan Mbojo. Karena pada saat itu berkumpulah beberepa tokoh yang mewakili masing-masing Suku. Dan perkumpulan mereka untuk mengumumkan semacam konsep Kebudayaan. Dan lahirlah pada saat itu  sebuah pernyataan sikap dan yang berani menyatakan sikap pada saat itu hanya tokoh Sasak. Dan dari pernyataan sikap yang dicetuskan oleh tokoh dari suku Sasak disebut dengan Piagam Gumi Sasak, dan isi dari Piagam tersebut itu adalah : BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM Menjadi bangsa Sasak adalah amanah yang harus dipertanggung-jawabkan kepada Allah SWT dan generasi mendatang. Menunaikan amanah Sasak itu sejatinya merupakan matarantai sejarah kemanusiaan, melalui simbol-simbol yang diletakkan dalam pemikiran bangsa Sasak yang terhampar di Gumi Paer. Simbol-simbol itu merupakan tanda-tanda yang terbaca yang membawa kembali menuju jatidirinya yang sebenarnya. Perjalanan sejarah bangsa Sasak yang d

Lambung Pakaian Unik Adat Sasak

Gambar
Secara umum pakaian adat Sasak dibedakan menjadi dua, pakaian adat perempuan dan laki-laki. Pakaian adat Sasak bagi perempuan disebut  Lambung . Yaitu baju hitam tanpa lengan dengan kerah berbentuk hurup “V” dan sedikit hiasan di bagian gigir baju. Pakaian ini menggunakan bahan kain  pelung . Ditambah selendang yang menjuntai di bahu kanan bercorak  ragi genep  yang merupakan jenis kain songket khas sasak, sepadu dengan  sabuk anteng  (ikat pinggang) yang dililitkan dan bagian ujungnya yang berumbai dijuntaikan di pinggang sebelah kiri. Bawahannya memakai kain panjang sampai lutut atau mata kaki dengan bordiran di tepi kain dengan motif kotak-kotak atau segitiga. Sowang  (anting-anting) berbentuk bulat terbuat dari daun lontar . Rambut diikat rapi dan sebagai aksen diselipkan bunga cempaka dan mawar, atau bisa juga disanggul dengan model  punjung pliset . Pakaian adat lambung digunakan gadis-gadis Sasak khusus untuk menyambut tamu dan pembawa woh-wohan dalam upacara  menda

Nyongkolan Tradisi Unik Pernikahan Suku Sasak

Adat nyongkolan sudah dikenal semenjak zaman kerajaan masih ada di Pulau Lombok. Nyongkolan merupakan kegiatan adat sebagai salah satu bagian dari prosesi pernikahan masyarakat Suku Sasak. Maksud dari prosesi nyongkolan ini adalah sebagai upaya untuk memperkenalkan kedua pasangan mempelai kepada masyarakat sekitar .  Nyongkol berasal dari kata Songkol atau Sondol yang berarti mendorong dari belakang atau bisa diartikan secara kasar berarti menggiring ( mengiring-pen) dalam bahasa sasak dialek Petung Bayan. Nyongkolan adalah prosesi adat yang dijalankan apabila adanya proses pernikahan antara Laki-Laki ( Terune ) dan Perempuan ( Dedare ) di dalam suku Sasak. Biasanya nyongkolan akan dilaksanakan setelah proses akad nikah, untuk waktu bisa ditentukan oleh kedua belah pihak. Ada yang meringkas dalam satu waktu ada pula yang akan melakukan nyongkolan seminggu setelah proses akad nikah dilaksanakan. Prosesi nyongkolan tidak akan bisa dilepas dari suatu kegiatan yang disebut